radigfamedia.online - Politik uang atau money politik telah menjadi norma dalam setiap arena politik. Mahasiswa diharapkan tidak terlibat dalam praktik semacam itu, melainkan tetap aktif dalam memberikan edukasi dan pemahaman politik kepada masyarakat tentang politik uang.
Dekan FISIP UHO Kendari, Prof. Eka Suaib saat diwawancarai oleh awak media -Foto: Hasmin Ladiga |
Prof. Dr. Eka Suaib, M.Si, Dekan Fisip UHO, menyoroti bahwa Pemilu 2024 tinggal dua minggu lagi. Ia berharap Pemilu kali ini dapat menjadi cerminan demokrasi yang sejati. Dalam konteks ini, kita memiliki hak untuk menentukan siapa pemimpin negara untuk lima tahun mendatang. Suara yang kita berikan memiliki potensi untuk memberikan kontribusi pada kebaikan bangsa ke depan.
Baca Juga: Bencana!! AI Sebabkan 3.000 Tenaga Kerja di Industri Teknologi Terancam Mengalami Pengangguran.
Sebagai dekan, Prof. Eka juga memberikan peringatan kepada mahasiswa agar tidak tergoda dengan politik uang dalam Pemilu 2024. Menurutnya, politik uang adalah praktik yang tidak baik dan dapat melukai hati rakyat. Oleh karena itu, kesadaran tentang hal ini perlu diterapkan di semua kalangan, terutama di kalangan mahasiswa sebagai generasi milenial.
Dia menjelaskan bahwa mahasiswa, sebagai generasi milenial, diharapkan tidak turut serta dalam praktik politik uang. Mahasiswa dapat berperan dengan cara memberikan pendidikan dan pemahaman politik kepada masyarakat, menyadarkan bahwa politik uang tidaklah baik. Alasannya, masyarakat sekarang cenderung memilih berdasarkan kekuatan finansial peserta pemilu, bukan lagi berdasarkan integritas dan visi misi yang diusung.
"Dengan generasi milenial menjadi dominan dalam pemilihan tahun ini, sulit dibayangkan jika mereka terlibat, praktik ini akan terus berlanjut di setiap Pemilu. Oleh karena itu, harapannya adalah mahasiswa dapat aktif mengawasi oknum yang terlibat dalam praktik politik uang," terangnya.
Pengamat politik tersebut juga menyinggung bahwa seharusnya para politisi menyadari bahwa uang tidak menjamin mereka terpilih. Mereka perlu melakukan upaya lain yang dapat menyentuh hati masyarakat. "Menurut saya, kalau cuma mengandalkan uang, itu enggak cukup untuk meredakan persaingan nanti," ucapnya dengan santai namun tegas.
Baca Juga: Pemilih Baru Wajib TAHU!! Inilah Dampak Negatif Tidak Memberikan Suara (Golput) Pada Pemilu 2024!
Mahasiswa atau generasi milenial perlu menjadi contoh yang kritis, rasional, dan tidak mudah terpengaruh oleh kebiasaan buruk yang sering terjadi setiap pemilu. Jadi, mahasiswa diharapkan bisa memberikan informasi, edukasi, dan sosialisasi kepada masyarakat seputar politik uang serta kampanye anti politik uang.
Baca Juga: Komunitas Gusdurian Barabai Gelar Temu Penggerak Perkuat Jejaring Kepedulian Demokrasi Kedepan
Selain itu, ia menambahkan bahwa mahasiswa, sebagai insan terpelajar, harus bisa menjaga demokrasi dengan menggunakan intelektualitas. Caranya sederhana, dengan menolak politik uang.
"Kami berharap Pemilu mencerminkan demokrasi yang bermartabat. Demokrasi yang berkualitas adalah demokrasi yang anti politik uang," tambahnya, seraya menutup pernyataannya.