Radigfa Media

Alan Turing: Menggali Kehidupan Sang Bapak Kecerdasan Buatan Dari Perang Hingga Tragedi Pribadi

radigfamedia.online - Alan Turing, yang secara luas diakui sebagai bapak kecerdasan buatan (AI) adalah seorang ahli matematika dan ilmuwan komputer terkemuka yang lahir pada 23 Juni 1912 di London, Inggris. 

Potret Alan Turing, sang bapak kecerdasan buatan yang hidupnya berakhir tragis

Meskipun namanya terkenal karena perannya dalam memecahkan kode Enigma Nazi selama Perang Dunia II, kehidupan pribadinya dan hubungannya dengan India juga menarik untuk dipelajari.

Ayahnya, Julius Mathison Turing, seorang pejabat dalam sejarah kolonial Inggris di India, telah memiliki posisi terhormat dalam Pegawai Negeri Sipil India (ICS). 

Baca Juga: Dibalik Sebutan "Partikel Tuhan" : Temuan Ilmiah dan Kecemasan Stephen Hawking

Keluarga Turing memiliki akar yang dalam dengan sejarah kolonial India, dengan Julius yang bekerja di berbagai daerah di India, termasuk Chatrapur, yang sebelumnya merupakan bagian dari Kepresidenan Madras.

Meskipun Turing dilahirkan di London, beberapa catatan sejarah mencatat kemungkinan bahwa ia lahir di India. Namun, kehidupan awalnya tidak sepenuhnya terkait dengan India, karena ibunya, Ethel Sara Turing, kembali ke Inggris setelah melahirkan karena komplikasi kesehatan yang dialami oleh Alan.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Worm Hole: Pintu Menuju Perjalanan Waktu?

Foto: Alan Turing Memecahkan Kode Enigma

Alan Turing tumbuh menjadi seorang ahli matematika dan ilmuwan komputer yang brilian. Karyanya yang terkenal, seperti makalahnya yang diterbitkan pada usia 24 tahun berjudul "On Computable Numbers," membuka jalan bagi perkembangan komputer modern. 

Baca Juga: Alam Semesta Terus Berkembang: Teori Big Bang dan Energi Gelap yang Membuatnya

Selama Perang Dunia II, dia direkrut sebagai salah satu pemecah kode di Bletchley Park, tempat ia membuat kontribusi besar dalam membongkar kode Enigma, sistem penyandi Jerman yang kuat.

Prestasinya dalam bidang ilmu komputer tidak berhenti di situ. Turing dikenal karena gagasannya tentang kecerdasan buatan, yang dia sajikan dalam makalah tahun 1950 berjudul "Computing Machinery and Intelligence." Konsepnya tentang bagaimana mesin bisa memperoleh kecerdasan dan kemampuan untuk berpikir telah menggugah minat dunia akademis.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Laut: Mengapa Ikan Penting bagi Kehidupan di Bumi

Sayangnya, meskipun visinya yang inovatif, Turing dihadapkan pada hambatan teknis dan finansial dalam mewujudkan gagasannya. Komputer pada saat itu belum memiliki kemampuan yang cukup untuk mendukung kecerdasan buatan, dan biaya pengembangan teknologi tersebut sangat tinggi.

Patung Alan Turing, menjadi simbol representasi bapak kecerdasan buatan yang terikat dalam sejarah kolonial Inggris di India

Selain itu, kehidupan pribadi Turing juga menunjukkan sisi gelap dari sejarah. Dia dihukum oleh pemerintah Inggris pada tahun 1952 karena orientasi seksualnya, yang pada saat itu dianggap ilegal. 

Turing dipilih untuk menjalani "pengobatan" hormon yang bertujuan untuk "mengobati" homoseksualitasnya, sebuah penghinaan yang mengerikan bagi seorang ilmuwan sekelas Turing.

Baca Juga: Saingi ChatGPT! Google Rilis ImageFX, Sistem AI Inovatif untuk Membuat Gambar dari Teks dengan Lebih Banyak Pilihan

Tragisnya, Turing meninggal pada usia 42 tahun akibat keracunan sianida, dalam keadaan yang misterius dan kontroversial. Meskipun dia telah memberikan kontribusi besar terhadap bidang ilmu 

pengetahuan dan teknologi, termasuk perkembangan awal kecerdasan buatan, Turing harus menghadapi perlakuan tidak adil dan pahit dari masyarakat dan pemerintah Inggris pada masanya.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak