Radigfa Media

Dibalik Sebutan "Partikel Tuhan" : Temuan Ilmiah dan Kecemasan Stephen Hawking

radigfamedia.online - Para ilmuwan fisika telah berhasil menemukan sebuah partikel kecil yang dikenal sebagai 'Partikel Tuhan', yang memegang peranan krusial dalam pemberian massa kepada materi di alam semesta. 

Ilustrasi seniman tentang produksi boson Higgs oleh dua proton yang bertabrakan. (Kredit gambar: MARK GARLICK/SCIENCE PHOTO LIBRARY melalui Getty Images)

Partikel ini awalnya diprediksi dalam kerangka teoritis oleh ilmuwan Peter Higgs pada tahun 1960-an, dan penemuan resminya dicatat dalam sebuah jurnal berjudul "Broken Symmetries and the Masses of Gauge Bosons".

Baca Juga: Mengungkap Misteri Worm Hole: Pintu Menuju Perjalanan Waktu?

Istilah 'Partikel Tuhan' atau 'God Particle' menjadi terkenal setelah digunakan oleh fisikawan Leo Lederman dalam bukunya yang berjudul "The God Particle: If the Universe Is the Answer, What Is The Question?" pada tahun 1993. 

Namun, penamaan ini memicu keberatan dari Higgs sendiri, yang merasa tidak nyaman dengan unsur religius yang melekat dalam istilah tersebut. Sebagai seorang ateis, Higgs mengkritik Lederman karena menghadirkan elemen agama dalam penamaan teori fisika.

Baca Juga: Alam Semesta Terus Berkembang: Teori Big Bang dan Energi Gelap yang Membuatnya

Meskipun demikian, istilah 'Partikel Tuhan' telah merajalela di media dan menarik perhatian banyak orang. Pada tahun 2012, titik terang akhirnya muncul bagi partikel ini ketika sebuah tim peneliti gabungan dari Organisasi Riset Nuklir Eropa (CERN) berhasil menemukannya.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Laut: Mengapa Ikan Penting bagi Kehidupan di Bumi

Partikel ini ditemukan setelah dua proton ditabrakkan dengan kecepatan tinggi, yang akhirnya melengkapi gambaran kita tentang struktur atom dan sub-atom.

Namun, Stephen Hawking, fisikawan terkenal, juga mengungkapkan potensi bahaya dari partikel ini. Dia memperingatkan bahwa partikel tersebut memiliki energi yang tidak stabil saat melebihi 100 miliar giga elektron volt (GeV), dan hal ini bisa berpotensi mengancam keberlangsungan Bumi dan bahkan alam semesta secara keseluruhan. 

Baca Juga: Revolusi Izin Usaha: Pandangan Anies Baswedan untuk Masa Depan Ekonomi Indonesia

Dengan demikian, penemuan 'Partikel Tuhan', sementara menarik secara ilmiah, juga menimbulkan pertanyaan serius tentang konsekuensinya bagi eksistensi kita sebagai makhluk di alam semesta ini.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak