Radigfa Media

Para Capres Dianggap Kehilangan Substansi Dalam Gagasan Mereka Mengenai Teknologi Informasi

Para Capres Tentang Teknologi Informasi - Foto ACT Communications

Radigfamedia.online - Calon presiden (capres) nomor 1, Anies Rasyid Baswedan, percaya bahwa peningkatan dalam sistem teknologi informasi dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mendorong inovasi melalui kolaborasi (pairing). Artinya, membawa ahli untuk melakukan alih teknologi secara bersama-sama.

Selain itu, ia mengupayakan peningkatan investasi yang menghasilkan pekerjaan, didukung oleh reformasi birokrasi dan upaya pemberantasan korupsi. "Ini akan menciptakan peluang pekerjaan bagi masyarakat lokal," ungkapnya dalam debat ketiga capres di Jakarta pada Minggu (4/2).

Anies juga menyoroti pentingnya memberikan perlindungan hak kekayaan intelektual terkait industri manufaktur. "Investasi padat karya akan memungkinkan Indonesia untuk melonjak lebih cepat."

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan bahwa ada tiga aspek fundamental yang perlu menjadi fokus dalam memajukan sistem teknologi informasi, yaitu akses, kecepatan, dan keamanan. Ketika ketiganya terpenuhi, Anies yakin bahwa pengembangan teknologi melalui investasi dapat berhasil, terutama dengan kehadiran investasi dari luar yang melihat infrastruktur dan perlindungan hak kekayaan intelektual yang ada.

Baca juga: Melihat Visi Misi Anies, Prabowo, dan Ganjar terkait Teknologi Informasi pada Debat Capres

Sementara itu, calon presiden (capres) nomor 2, Prabowo Subianto, menyatakan bahwa program yang diusungnya lebih solutif dan siap untuk mengambil tindakan konkret. 

Sebagai contoh, dia menyebut pembangunan pabrik ponsel pintar dengan anggaran setengah triliun. Prabowo menegaskan kesiapannya untuk mempermudah pendirian pabrik ponsel pintar sebagai upaya untuk mengurangi perdagangan ilegal di pasar gelap.

Selain itu, Prabowo sependapat dengan Anies mengenai peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). 

Caranya, dia berencana mengirim 10.000 anak pintar ke luar negeri untuk studi di bidang sains, teknologi, engineering, matematika, kimia, biologi, dan fisika. Menurutnya, langkah ini sangat penting agar Indonesia dapat bersaing dalam perkembangan sistem teknologi informasi.

Sementara itu, capres nomor 3, Ganjar Pranowo, berpendapat bahwa beberapa daerah di Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan teknologi informasi, merujuk pada pabrik gawai di Semarang. Ganjar juga mencetuskan opsi kerja sama dengan perusahaan teknologi asing, dengan syarat pabriknya dibangun di Indonesia untuk memberikan nilai tambah.

Namun, Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, berpendapat bahwa isu teknologi informasi masih kurang mendapat perhatian yang memadai dalam debat Capres. 

Heru menilai bahwa visi misi dan strategi pembangunan teknologi informasi di Indonesia belum cukup substansial dalam debat Capres 2024-2029. Menurutnya, kemajuan sistem teknologi informasi perlu melibatkan transformasi layanan pemerintahan, ekonomi, pendidikan, serta persiapan tenaga kerja di masa depan, terutama dalam mengembangkan ekonomi digital. 

Heru juga menyoroti pernyataan Prabowo tentang pembangunan pabrik ponsel, menganggapnya menarik namun jauh dari substansi pengembangan sistem teknologi informasi secara luas.

Heru menegaskan bahwa tantangan pengembangan sistem teknologi informasi masih besar, terutama terkait ketidakmerataan infrastruktur internet broadband dan kecepatan internet yang rendah di Indonesia. 

Dia menekankan pentingnya melibatkan pihak berkompeten di bidang lain, seperti hukum, sosial, dan budaya, untuk mencapai keselarasan dalam kehidupan digital, termasuk dalam sistem pemerintahan (e-governance). 

Heru juga menyatakan bahwa semangat untuk menjadi pemimpin di bidang teknologi informasi harus dibangun, karena menjadi hanya peserta atau konsumen akan mengakibatkan negara lain memimpin. Ia mengkritik penyederhanaan permasalahan sebesar ini, seperti manufaktur ponsel, yang dianggapnya tidak mencerminkan substansi pengembangan sistem teknologi informasi secara menyeluruh.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak