Radigfa Media

Tak Perlu Malu Gunakan Bahasa Banjar Di Era Moderenisasi


Ilustrasi Berbicara - Foto Kompas

Radigfamedia.online, Banjarmasin - Berbicara tentang bahasa erat kaitannya dengan kebudayaan yang ada di masyarakat terutama dalam hal komunikasi. Di Indonesia memiliki banyak bahasa, sehingga dalam penyampaian di setiap Daerah nya memiliki ciri khas tersendiri, yang mana ada sekitar 38 Provinsi salah satunya provinsi Kalimantan Selatan. 

Kalimantan Selatan yang terdiri dari beberapa etnis yang beragam, dalam satu etnis bisa memiliki macam-macam bahasa dan dialek. Salah satu bahasa yang ada di provinsi Kalimantan Selatan yaitu Bahasa Banjar.

Adapun Bahasa Banjar sendiri juga biasa dikenal dikenal dengan sebutan "Pandiran Banjar".  Selain itu Bahasa Banjar kini masih banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari, sehingga kini bahasa banjar masuk dalam kategori aman dan tidak punah. Ada beberapa macam kategori pengelompokan dari segi dialek dalam bahasa banjar yaitu

1. Banjar Hulu

Dialek banjar hulu biasanya dipakai oleh masyarakat daerah hulu sungai yang ada di provinsi Kalimantan Selatan seperti rantau, kandangan, amuntai, barabai, dan daerah yang ada di hulu sungai. Ada beberapa bahasa yang ada di hulu sungai contohnya bibit (Ambil), Pingkuti (Pegang), hagan (Untuk), dll

2. Banjar Kuala

Dialek Bahasa Banjar Kuala yang mana bahasa tersebt meliputi Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, serta kota Banjarmasin dan Banjarbaru. Bahasa Banjar Kuala dibicarakan dengan logat datar tanpa intonasi tertentu, jadi berbeda dengan bahasa Banjar Hulu dengan logat yang kental (ba-ilun). Dialek Banjar Kuala yang asli misalnya yang dipakai di daerah Kuin, Sungai Jingah, Banua Anyar dan sebagainya di sekitar kota Banjarmasin yang merupakan daerah awal berkembangnya kesultanan Banjar.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak