Radigfa Media

Teori Kebahagiaan Menurut Einstein: Hidup Sederhana Lebih Berharga dari Ketenaran

radigfameida.online - Sebuah catatan singkat yang ditulis oleh Albert Einstein di selembar kertas menjadi sorotan karena dianggap sebagai "teori kebahagiaan" versi Einstein. 

Albert Einstein Fisikawan Terkenal

Namun perlu diketahui secara ilmiah, konsep kebahagiaan sendiri sangatlah relatif jika dibandingkan dengan teori relativitas umum yang telah diciptakan oleh Einstein pada tahun 1915. Pada tahun 1915, Albert Einstein memperkenalkan teori umum relativitas yang mengubah pemahaman kita tentang ruang dan waktu. 

Baca Juga: Dibalik Sebutan "Partikel Tuhan" : Temuan Ilmiah dan Kecemasan Stephen Hawking

Lebih dari seratus tahun kemudian, teori ini masih menjadi landasan utama bagi para ilmuwan dalam memahami alam semesta, termasuk fenomena seperti lubang hitam, dilatasi waktu, gelombang gravitasi, dan lainnya.

Tujuh tahun setelah itu, Einstein juga mengemukakan sebuah teori lain. Namun, teori ini tidak pernah dipublikasikan secara ilmiah karena bukan merupakan hasil dari pemikiran fisikawan.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Worm Hole: Pintu Menuju Perjalanan Waktu?

Catatan singkat yang disebut sebagai "teori kebahagiaan" Einstein ini sebenarnya terdiri dari beberapa kata yang ditulis oleh Einstein di selembar kertas yang ia berikan kepada seorang pelayan di Imperial Hotel di Tokyo, Jepang sebagai tip karena saat itu ia tidak memiliki uang tunai. Einstein memprediksi bahwa selembar kertas itu akan memiliki nilai yang tinggi suatu hari nanti.

Prediksi Einstein terbukti benar ketika selembar kertas tersebut terjual dengan harga 1,56 juta dolar AS dalam sebuah lelang pada akhir November 2017. 

Baca Juga: Alam Semesta Terus Berkembang: Teori Big Bang dan Energi Gelap yang Membuatnya

Pemilik sebelumnya dari kertas tersebut kabarnya adalah keponakan dari pelayan hotel yang menerima kertas tersebut dari Einstein.

Walau pernah mengalami masa sulit, Albert Einstein mampu meraih kesuksesan.

Setelah 95 tahun lamanya, kalimat dalam catatan tersebut akhirnya diungkap kepada publik. Einstein menulis, "Hidup sederhana dan tenang membawa lebih banyak kebahagiaan daripada usaha mencapai kesuksesan tanpa henti."

Baca Juga: Mengungkap Misteri Laut: Mengapa Ikan Penting bagi Kehidupan di Bumi

Menariknya, Einstein menuliskan hal semacam itu pada tahun 1922, yang juga merupakan tahun di mana ia diumumkan sebagai pemenang Hadiah Nobel dalam bidang Fisika. Ketenaran mendadak tersebut mungkin membuatnya merasa lelah secara fisik dan mental.

Namun, definisi kebahagiaan tetap menjadi topik yang relatif bagi para ilmuwan, bahkan ketimbang teori relativitas yang diciptakan oleh Einstein sendiri. 

Baca Juga: Saingi ChatGPT! Google Rilis ImageFX, Sistem AI Inovatif untuk Membuat Gambar dari Teks dengan Lebih Banyak Pilihan

Penelitian oleh Sonja Lyubomirsky dari University of California dan timnya menunjukkan bahwa kebahagiaan merupakan hasil dari perilaku yang memicu kesuksesan dalam pekerjaan, hubungan, dan kesehatan, serta afeksi positif yang dimiliki oleh seseorang.

Namun, dalam banyak kasus, orang sering kali tidak merasa lebih bahagia meskipun telah mencapai kesuksesan, seperti menjadi pengusaha sukses atau selebritas. 

Baca Juga: Inovasi Terkini 2024: Dari Blockchain hingga Drone, Menggali Tren Teknologi yang Membentuk Masa Depan

Hal ini menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak selalu tergantung pada pencapaian material atau kesuksesan eksternal. 

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak