Radigfa Media

Amalan Abah Guru Sekumpul Untuk Mengetahui Makanan Halal Atau Haram

Foto: Abah Guru Sekumpul

Radigfamedia.online - KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau yang sering dipanggil masyakarat pada umumnya, yaitu Abah Guru Sekumpul. Beliau adalah seorang ulama besar dan karismatik yang ada di Sekumpul, Martapura, Kalimantan Selatan.

Abah Guru Sekumpul juga merupakan zuriat atau keturunan ke-8 dari Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, yaitu KH Muhammad Zaini Ghani bin Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Samman bin Saad bin Abdullah Mufti bin Muhammad Khalid bin Khalifah Hasanuddin bin Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari (Datu Kalampayan). 

Abah Guru Sekumpul lahir pada tanggal, 11 Februari 1942 atau malam Rabu 17 Muharram 1361 Hijriyah dan wafat pada tanggal 10 Agustus 2005 atau bertepatan pada Rabu Pagi 5 Rajab 1426 Hijriyah, itulah sekilas tentang Abah Guru Sekumpul.

Baca Juga: Membuka Pintu Rezeki: Doa-doa yang Membawa Berkah dalam Pekerjaan

KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul) mempunyai doa amaliyah yang selalu dibaca untuk mengetahui status keberkahan suatu makanan atau minuman. Doa ini didapatkan dari salah satu gurunya, yakni Tuan Guru Bangil atau KH. Muhammad Syarwani Abdan Al-Banjari.

Berikut ini doa yang diijazahkan oleh Tuan Guru Bangil kepada Abah Guru Sekumpul.

بِسْم ِاللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الاَرضِ وَلاَ فِي السَّمَاء وَهُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْم

Arab latin: "Bismillahilladzii laa yadhurru ma'asmihi syaiun fillardhi walaa fissamaa i wahuwassamii'ul 'aaliim."

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat), dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Dibaca 3 kali sesudah sholat Shubuh dan 3 kali sesudah sholat Ashar, adapun fadhilahnya adalah Insya Allah kita akan terhindar dari segala bahaya, segala penyakit serta terhindar dari kerugian.

Dan juga kita baca 7 kali sebelum makan dan minum, adapun fadhilahnya Insya Allah kita akan dibukakan hijab (penutup) untuk mengetahui mana yang halal, mana yang subhat dan mana yang haram.

Kalau makanan itu berasal dari yang haram, kita akan dibukakan hijab (penutup) oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, makanan itu akan berubah menjadi ulat dan cacing (hanya kita yang melihat, sedangkan orang lain tidak melihat). Kemudian kalau minuman itu diracuni orang, kita akan dibukakan hijab (penutup) maka minuman tersebut akan berasap (berkepul).

Ini adalah catatan Alhmarhum Abah saya (H. AbdurRahman) sewaktu mengaji di Keraton tahun 1981 yang mana Guru Sekumpul dapat amalan ini dari Guru Bangil (KH. Muhammad Syarwani bin Abdan, Pasuruan) dan Guru Bangil dapat dari Sayyid Amin Kutbi, Mekkah (pernyataan dari penulis asli).

Mudah-mudahan berkat Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam, para auliya dan orang-orang sholeh kita semua diampuni Allah Subhanahu wa ta'ala dzohir bathin seumur hidup, qobul segala hajat, selamat dunia dan akhirat, husnul khotimah dan masuk surga bighoiri hisab, aamiin.

Wallahu a'lam bishawab

Penulis: Muhammad Zainuddin bin H Abdurrahman, alumni Yaman dan santri Abah Guru Sekumpul.

(Sumber: Postingan Fb EZ)

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak