Radigfa Media

Jensen Huang: Dalam 10 Tahun AI Bisa Menciptakan Game!

radigfamedia.online - Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pengembangan video game semakin merambah ke dalam bidang tersebut dengan mendalam. Adopsi AI dalam pembuatan gim telah diterima dengan penuh antusiasme dan juga kekhawatiran.

Foto: Jensen Huang, CEO Nvidia. by jagatreview.com

Berdasarkan laporan terbaru dari Unity, sebuah perusahaan game engine terkemuka, penggunaan kecerdasan buatan oleh studio pengembang gim telah meningkat. Mereka memanfaatkannya untuk menghemat waktu dan meningkatkan produktivitas dengan menciptakan aset dan kode.

Namun, dalam jangka waktu yang cukup lama, ada potensi bahwa masa depan video game akan sepenuhnya bergantung pada penggunaan AI. Menurut CEO Nvidia, Jensen Huang, hal ini bahkan dapat terwujud dalam waktu hanya 10 tahun.

Baca Juga: Waspadai Tanda-tanda HP Diretas! 6 Langkah Ampuh Mengamankan Perangkat Anda

Jensen Huang, yang merupakan tokoh di balik perusahaan yang mendapat keuntungan besar dari penjualan GPU ke beberapa perusahaan terkemuka dalam industri AI, mengungkapkan pandangannya pada acara konferensi teknologi baru-baru ini. 

Saat ditanya tentang prediksi masa depan gim di mana setiap pixel dibuat secara real-time per frame rate, Huang menyatakan bahwa dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang, kemungkinan besar hal tersebut akan terjadi.

Meskipun demikian, kita masih belum bisa membayangkan sepenuhnya bagaimana dunia di mana semua konten digital dihasilkan secara instan oleh AI.

Baca Juga: Terbaru!! Pengguna WhatsApp kini Bisa Menyematkan Hingga Tiga Pesan dalam Satu Chat

Meskipun alat-alat seperti generator gambar dan video yang dikembangkan oleh OpenAI telah menunjukkan kemajuan signifikan, kita masih jauh dari kemampuan berinteraksi langsung dengan dunia digital yang sepenuhnya diimajinasikan oleh model AI.

Kemajuan ini masih memerlukan waktu untuk dicapai. Contohnya, penerbit gim Ubisoft telah memperlihatkan prototipe karakter non-playable yang didukung oleh kecerdasan buatan, yang memungkinkan pemain berinteraksi secara alami dengan avatar digital. Namun, waktunya masih belum pasti.

Penyebarluasan alat AI dapat membawa dampak positif, di mana bahkan individu yang memiliki sedikit pengetahuan pemrograman pun dapat turut serta dalam pengembangan video game di masa depan. Namun, kita perlu menantikan arah teknologi ini.

Namun, ada juga keraguan moral terkait penggunaan kecerdasan buatan dalam konteks hak cipta. Pemanfaatan karya orang lain tanpa memberi kredit kepada penciptanya, yang dikenal sebagai 'krisis hak cipta', menjadi perhatian. Hal ini dapat berdampak pada industri gim di masa mendatang.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak