Radigfa Media

Kawah Terbaru di Mars, Penemuan Kawah Corinto di Elysium Planitia

radigfamedia.online - Sebuah benturan yang monumental terjadi di permukaan Mars sekitar 2,3 juta tahun yang lalu, menyebabkan pembentukan sekitar 2 miliar kawah kecil di Planet Merah tersebut. 

Penjelajah Mars menemukan kawah besar berisi endapan es yang tampak seperti batang pohon raksasa.(ESA/Roscosmos/CaSSIS, CC BY-SA 3.0 IGO)

Kawah utama dari tumbukan ini, yang disebut sebagai Corinto, memiliki diameter sekitar 14 kilometer dan terletak di daerah bernama Elysium Planitia, sebuah dataran luas yang melintasi ekuator Mars.

Asteroid yang bertanggung jawab atas tumbukan besar ini diperkirakan hanya akan menabrak Mars setiap 3 juta tahun atau lebih, sehingga Corinto mungkin merupakan kawah termuda di Mars. Hal ini diungkapkan oleh para peneliti pada pertemuan tahunan Lunar and Planetary Science Conference ke-55 di Texas, Amerika Serikat pada awal Maret 2024.

"Corinto adalah kawah baru yang terbentuk di Elysium Planitia sebagai akibat dari tumbukan, yang menciptakan salah satu sistem kawah sekunder terluas di Mars," tulis para peneliti dalam sebuah penelitian yang dipresentasikan dalam konferensi tersebut.

Para peneliti menggunakan data yang dikumpulkan oleh High Resolution Imaging Experiment (HiRISE) dan Context Camera (CTX) di Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) untuk memeriksa Corinto dan daerah sekitarnya. 

Mereka menemukan bahwa objek yang membentuk Corinto meninggalkan jejaknya dalam bentuk kawah-kawah kecil di sekitarnya, karena pecahan dari tumbukan tersebut tersebar keluar dalam pola yang terlihat hingga saat ini.

Para peneliti mengelompokkan kawah-kawah sekunder ini ke dalam empat 'fasies' berdasarkan bentuk dan jaraknya dari kawah utama. Kawah-kawah terdekat dengan Corinto, yang disebut Fasies 0, memiliki bentuk setengah lingkaran, sementara yang terjauh, Fasies 3, berbentuk panjang dan sempit.

"Perbedaan dalam jarak dari kawah utama kemungkinan disebabkan oleh variasi kecepatan tumbukan dan ukuran material yang tersebar," catat para peneliti dalam penelitian mereka.

Para peneliti juga menemukan bahwa arah datangnya pecahan tumbukan, bersama dengan bentuk elips kawah utama, menunjukkan bahwa objek tersebut datang dari arah utara dan mendarat di Mars dengan sudut kemiringan sekitar 30 hingga 45 derajat. Mereka juga menyarankan bahwa objek tersebut terbuat dari material basal yang kuat dan tahan lama.

Di dalam Corinto, yang terletak sekitar 1 km di bawah permukaan Mars, terdapat sejumlah besar lubang yang menunjukkan bahwa kawasan tersebut mungkin pernah tertutup oleh es air ketika terjadi benturan. 

Lubang-lubang ini, yang semuanya berukuran lebih kecil dari 200 meter, kemungkinan terbentuk akibat proses degassing yang intens ketika es air menjadi panas akibat benturan.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak