Radigfa Media

Mengungkap Misteri Batas Atmosfer Bumi dan Ruang Angkasa

radigfamedia.online - Atmosfer Bumi memiliki beberapa lapisan yang berbeda, dimulai dari troposfer yang berdekatan dengan permukaan laut hingga eksosfer di wilayah terluarnya. 

Foto: Garis Karman, meteorologiaenred.com

Setiap lapisan memiliki batas yang ditentukan oleh perubahan suhu, komposisi kimia, kepadatan, dan pergerakan gas di dalamnya. Namun, pertanyaannya adalah di mana tepatnya batas atmosfer Bumi berakhir dan ruang angkasa dimulai?

Garis Kármán, batas Bumi dan luar angkasa

Menurut Katrina Bossert, seorang fisikawan di Arizona State University, atmosfer Bumi mencapai batasnya ketika kepadatan atmosfer secara bertahap berkurang dan komposisinya berubah saat menjauh dari permukaan Bumi. Pada ketinggian yang semakin tinggi, atom dan molekul yang lebih ringan menjadi lebih dominan, sementara yang lebih berat tetap berada dekat dengan permukaan.

Dalam perjalanan ke atas di atmosfer, tekanan juga menurun dengan cepat, yang dapat memengaruhi keseimbangan tekanan dalam tubuh manusia, misalnya saat pesawat lepas landas. Hal ini karena perubahan tekanan dapat memengaruhi saluran eustachius tipis yang menghubungkan telinga dengan hidung dan tenggorokan.

Garis Kármán, yang diambil dari nama Theodore von Kármán, seorang fisikawan Amerika, telah ditetapkan oleh para ilmuwan sebagai batas resmi antara Bumi dan luar angkasa. Garis ini didefinisikan sebagai ketinggian sekitar 100 kilometer di atas permukaan Bumi. 

Garis Kármán menandai wilayah di mana satelit dapat mengorbit Bumi tanpa terbakar atau jatuh dari orbitnya. Meskipun garis ini menandai batas antara Bumi dan ruang angkasa, tidak ada perubahan yang signifikan yang terjadi di sana, sehingga sulit untuk merasakannya secara langsung.

Meskipun atmosfer Bumi masih dapat terdeteksi pada jarak lebih dari 1.000 kilometer dari permukaan Bumi, perubahan dalam komposisi atmosfer menjadi lebih rendah secara bertahap seiring dengan ketinggian yang meningkat. Atmosfer tidak hilang secara instan saat memasuki wilayah di mana satelit mengorbit, tetapi butuh ribuan kilometer jauhnya sebelum bukti atmosfer Bumi benar-benar hilang.

Jadi, ketika seseorang mencapai garis Kármán, tidak akan ada perubahan yang signifikan yang mereka rasakan, karena garis ini lebih merupakan konsep ilmiah daripada batas fisik yang nyata. 

Meskipun begitu, garis ini tetap penting karena digunakan sebagai titik referensi dalam penentuan ketinggian di mana satelit dapat beroperasi secara efektif tanpa terpengaruh oleh atmosfer Bumi.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak