Radigfa Media

Peristiwa Langka!! Komet Setan Siap Melintasi Bumi Akhir Maret

radigfamedia.online - Astronom telah merilis gambar yang menakjubkan dari sebuah komet yang dikenal sebagai 'komet setan', yang memiliki ukuran yang setara dengan Gunung Everest. Gambar-gambar ini mengungkapkan sebuah bola es raksasa yang menutupi pusaran gas merah, hijau, dan biru di sekitar inti esnya.

Ilustrasi komet (NASA)

Bentuk spiral yang terlihat pada gambar itu menyerupai simbol yin dan yang, yang disebabkan oleh komet tersebut melepaskan aliran cryomagma saat berputar dan melakukan rotasi penuh dalam periode dua minggu. Pancaran es ini terbelit dan membentuk pusaran yang terlihat seperti pada gambar.

Pengamat bintang dapat melihat komet ini dengan mata telanjang pada akhir bulan Maret dan selama fenomena gerhana Matahari tanggal 8 April. Bagi mereka yang berada di daerah yang jauh dari cahaya kota dan polusi cahaya, komet ini dapat terlihat jelas di langit malam.

Baca Juga: Memperkirakan Kemungkinan Bumi Tersedot ke dalam Black Hole

Astrofotografer Jan Erik Vallestad berhasil mengambil gambar close-up menggunakan perangkat lunak khusus untuk memperbesar area koma komet, istilah ilmiah untuk awan debu es.

Komet yang disebut sebagai 12P/Pons-Brooks ini dikenal dengan julukan 'komet setan' sejak tahun lalu ketika sebuah foto menangkapnya dengan bentuk tapal kuda di puncaknya yang menyerupai tanduk. Namun, gambar terbaru Vallestad memberikan gambaran lebih rinci tentang Pons-Brooks saat mendekati Matahari.

Vallestad memilih untuk fokus pada inti komet, meskipun sebagian besar astronom lebih fokus pada ekornya yang bertambah panjang setiap malam. Dia mengungkapkan bahwa banyak astronom percaya bahwa ledakan komet adalah tanda aktivitas kriovolkanik. Oleh karena itu, foto ini mungkin menjadi bukti lebih lanjut tentang aktivitas tersebut.

Baca Juga: Ide Gila!! Amerika Serikat Berencana Membangun Jalur Kereta Menuju Bulan

Komet ini memiliki lebar sekitar 16 km dan mengalami kobaran api seperti gunung berapi secara berkala yang membuatnya bersinar 100 kali lebih terang dari biasanya saat mendekati Matahari.

Pons-Brooks hanya bisa dilihat dengan teleskop, teropong, atau melalui foto eksposur panjang menuju konstelasi Pisces di sore hari.

Aktivitas kriovolkanik terjadi ketika sebuah komet melepaskan es dan gas mirip gunung berapi. Radiasi Matahari menyebabkan retakan pada intinya yang terdiri dari batuan, debu, dan gas beku, retak dan menyemprotkan air, amonia, dan metana, yang disebut cryomagma, dari intinya ke luar angkasa.

Astrofotografer lain, Juris Sennikovs, juga menggunakan teknik yang sama untuk menemukan lokasi spiral di sekitar inti komet. Dia menyatakan bahwa tanpa pemrosesan, seseorang dapat dengan mudah melewatkan struktur ini.

Bagi mereka yang ingin melihat komet ini sekarang, mereka dapat melihat ke arah barat langit malam menuju Square of Pegasus. Dalam beberapa minggu mendatang, komet ini akan bergeser ke arah konstelasi Aries dan jika menyala, akan menjadi sangat terang sehingga dapat dilihat tanpa teleskop.

Komet ini terakhir kali terlihat 71 tahun yang lalu dan akan terlihat di Belahan Bumi Utara hingga awal Mei, ketika ia mulai memudar namun akan tetap terlihat di Belahan Bumi Selatan hingga bulan Juni.

Penelitian selama 'kunjungan' komet kali ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang susunan kimiawi komet tersebut. Para ilmuwan berharap dapat memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai fenomena aktivitas kriovolkanik yang terjadi pada komet ini.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak