Radigfa Media

Sosok Ibnu Sina, Pemikir Kedokteran Islam yang Mencorong Kebangkitan Modern

radigfamedia.online - Ibnu Sina, yang dikenal sebagai Bapak Kedokteran dan mendapat pengakuan di kalangan Muslim serta Eropa, tetap menjadi objek pembelajaran yang relevan hingga kini. Keberhasilan dan kehebatannya sebagai ilmuwan sebagian besar berakar pada dedikasinya yang luar biasa dalam proses belajar.

Ibnu Sina (Foto: Steamdaily)

Salah satu ciri khas Ibnu Sina adalah kepedulian dan ketulusannya dalam membantu sesama. Meskipun terkenal, ia tidak pernah memungut bayaran dari pasien-pasiennya, melayani dari raja hingga rakyat jelata dengan senang hati.

Ibnu Sina, yang lahir dengan nama Abu Ali al-Husain bin Abdullah bin al-Hasan bin Ali bin Sina, lahir di desa dekat Bukhara pada tahun 980 Masehi. 

Ayahnya, Abdullah, adalah seorang pejabat kerajaan, sementara ibunya, Setareh, berasal dari Bukhara. Sejak kecil, Ibnu Sina dididik untuk memprioritaskan pendidikan agama, dan bahkan berhasil menghafal 30 juz Al-Qur'an pada usia 10 tahun.

Ketekunan Ibnu Sina dalam belajar tercermin ketika ia mengalami kesulitan memahami konsep-konsep tertentu. Meskipun begitu, ia terus berusaha dan berhasil mengatasi hambatan tersebut. Salah satu momen krusial dalam kehidupannya adalah ketika ia menemukan buku karya Al-Farabi yang membahas Metaphysic, yang membantu memperjelas pemahamannya terhadap topik tersebut.

Ibnu Sina belajar dari berbagai guru besar dalam berbagai bidang keilmuan, termasuk bahasa, kedokteran, dan aritmatika. Dia juga memiliki semangat belajar otodidak yang kuat. Pada usia 16 tahun, Ibnu Sina mulai mempelajari ilmu kedokteran dan bahkan membuka praktik pada saat itu.

Wafatnya Ibnu Sina terjadi saat ia sedang melakukan perjalanan ke Hamadhan, yang saat ini berada di wilayah Iran, pada usia 57 tahun. Namun, warisannya terus hidup melalui karya-karyanya yang monumental.

Karya-karya Ibnu Sina mencakup berbagai topik, termasuk peraturan tentang pengobatan, penyembuhan jiwa, tafsir Al-Qur'an, geometri, astronomi, teologi, dan seni. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain "Qanun fi al Tibb" (Peraturan tentang Pengobatan) dan "Kitab Syifa An-Nafs" (Buku Penyembuhan Jiwa), yang juga dikenal dengan nama "Sufficientia" di Eropa pada abad pertengahan.

Melalui kontribusinya dalam berbagai bidang pengetahuan, Ibnu Sina tetap menjadi sosok yang menginspirasi dan menjadi contoh bagi para pembelajar di seluruh dunia.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak