Radigfa Media

Terselam dalam Keunikan Pasar Terapung Lok Baintan dan Martapura: Jejak Budaya dan Ekonomi Tradisional di Sungai Banjar

Pasar Terapung - Foto Istimewa

Radigfamedia.online, Kabupaten Banjar - Pasar Terapung Lok Baintan atau Pasar Terapung Sungai Martapura adalah sebuah pasar tradisional yang terletak di desa Sungai Pinang (Lok Baintan), kecamatan Sungai Tabuk, Banjar. Pasar ini terkenal dengan konsepnya yang unik, di mana para pedagang menjual barang dagangan mereka dari perahu-perahu kecil yang disebut jukung.

Pasar Terapung Lok Baintan memiliki kesamaan dengan Pasar Terapung di muara Sungai Kuin/Sungai Barito. Kedua pasar ini sama-sama merupakan pasar tradisional di mana berbagai jenis barang dagangan, seperti hasil pertanian dan perkebunan, dijual kepada para pengunjung.

Pasar terapung ini biasanya berlangsung tidak terlalu lama, paling lama sekitar tiga hingga empat jam. Meskipun begitu, pasar ini tetap ramai dikunjungi oleh wisatawan yang ingin merasakan pengalaman berbelanja di atas air.

Sejarah pasar terapung ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar, menunjukkan pentingnya pasar ini dalam konteks budaya dan ekonomi lokal. Seiring berjalannya waktu, pasar ini tetap menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat setempat dan menjadi daya tarik wisata yang menarik bagi pengunjung yang ingin merasakan nuansa tradisional dan eksotis.


View Pasar Terapung - Foto Istimewa

Di sepanjang pesisir aliran Sungai Martapura, seringkali terlihat konvoi perahu yang menuju lokasi pasar terapung. Perahu-perahu ini dimiliki oleh para pedagang dan petani yang berasal dari berbagai anak Sungai Martapura, seperti Sungai Lenge, Sungai Bakung, Sungai Paku Alam, Sungai Saka Bunut, Sungai Madang, Sungai Tanifah, dan Sungai Lok Baintan. Mereka membawa hasil kebun mereka untuk dipasarkan di pasar terapung tersebut.

Konvoi perahu yang melintasi sungai-sungai tersebut membawa beragam barang dagangan, mulai dari hasil pertanian seperti buah-buahan, sayuran, dan rempah-rempah, hingga hasil kerajinan tangan dan barang-barang rumah tangga lainnya. Perjalanan mereka menuju pasar terapung seringkali merupakan momen yang diwarnai dengan kegiatan sosial dan interaksi antara para pedagang, menambah nuansa kehangatan dan kebersamaan dalam tradisi perdagangan ini.

Pasar terapung Lok Baintan menjadi titik pertemuan dan pusat kegiatan ekonomi bagi masyarakat di sekitar Sungai Martapura. Kehadiran pasar terapung ini tidak hanya memfasilitasi kegiatan perdagangan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan budaya antara berbagai komunitas yang hidup di sepanjang sungai tersebut.

Untuk mencapai pasar terapung Lok Baintan dari pusat kota, terdapat dua cara yang umum digunakan. Pertama, menggunakan kelotok, yaitu sejenis sampan bermesin, untuk menyusuri Sungai Martapura. Perjalanan dengan kelotok ini biasanya memakan waktu sekitar 30 menit dari pusat kota ke pasar terapung. Kelotok menjadi pilihan favorit karena memberikan pengalaman yang unik dan menyenangkan saat menikmati pemandangan sungai dan aktivitas sepanjang perjalanan.

Cara kedua adalah dengan menggunakan kendaraan darat seperti mobil. Meskipun membutuhkan waktu lebih lama, sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota, menggunakan mobil memungkinkan aksesibilitas yang lebih mudah untuk beberapa orang.

Kedua cara tersebut memberikan pilihan kepada pengunjung sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka. Baik menggunakan kelotok maupun kendaraan darat, pengalaman menuju pasar terapung Lok Baintan akan memberikan kesan yang tak terlupakan bagi para pengunjung.

Aktivitas perdagangan di pasar terapung Lok Baintan dimulai pada pukul 06.00 pagi dan berlangsung hingga pukul 09.30 WITA. Di pasar ini, pedagang didominasi oleh perempuan yang mengenakan tutup kepala tradisional yang disebut tanggui. Mereka menawarkan berbagai macam dagangan, termasuk sayur-sayuran, buah-buahan, kue-kue tradisional, dan barang-barang lainnya.

Pasar terapung Lok Baintan masih menerapkan sistem barter sebagai metode utama dalam transaksi perdagangan. Hal ini berarti bahwa uang bukanlah alat transaksi utama di pasar ini. Dagangan yang umumnya diperdagangkan dalam sistem barter adalah hasil bumi seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.

Dalam sistem barter ini, besaran dan keberimbangan jumlah hasil barter tergantung pada kesepakatan antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi. Apabila kedua belah pihak sepakat, mereka akan saling menukar barang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Hasil barter tersebut kemudian digunakan untuk keperluan pribadi di rumah masing-masing.

Sistem barter ini memberikan nuansa tersendiri bagi pasar terapung Lok Baintan, menciptakan suasana perdagangan yang tradisional dan menguatkan hubungan sosial antara para pedagang dan pembeli.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak