Radigfamedia.online, Jakarta - Judi online telah menjadi perhatian utama di Indonesia karena peredaran uang yang mencapai angka yang sangat tinggi, sebesar Rp327 triliun, menurut data terbaru. Menyikapi masalah ini, pemerintah telah mengambil langkah-langkah tegas untuk memerangi praktik judi online yang meresahkan masyarakat.
 |
| Peredaran Uang Judi Online Mencapai Rp327 Triliun - Foto Istimewa |
Ketua Dewan OJK, Mahendra Siregar, mengungkapkan bahwa OJK telah mengambil langkah pemblokiran terhadap lima ribu rekening terkait judi online sejak akhir tahun lalu hingga Maret tahun ini. Langkah ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk menanggulangi peredaran uang ilegal yang terjadi melalui praktik judi online.
Dilansir dari RRI, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa peredaran uang dari judi online sangat merugikan masyarakat, bahkan sampai menyebabkan beberapa kasus bunuh diri. Budi menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil langkah-langkah drastis dalam waktu dekat untuk menangani masalah ini.
"Negara ini harus seriuslah, lihat aja seminggu lagi akan ada langkah-langkah dramatis yang dilakukan. Kalau perlu ditangkap aja bandarnya," ucap Menkominfo Budi Arie. Dia juga menegaskan bahwa Kominfo tidak bisa mengatasi masalah ini sendiri dan membutuhkan kerjasama dari berbagai instansi terkait.
Menurut Mahendra Siregar, pemblokiran rekening dan penghapusan situs judi online hanyalah langkah awal dalam upaya pemberantasan. Karena judi online merupakan isu transnasional, diperlukan kerja sama lintas batas negara dan pendalaman upaya pemberantasan untuk mengatasi masalah ini secara menyeluruh.
“Ada yang tidak dilakukan di dalam negeri, tetapi lintas batas (negara), ada juga yang dilakukannya tidak melalui rekening bank. Karena itu, lapisan demi lapisan pemberantasannya harus diselesaikan," ujar Mahendra. Pemerintah dan instansi terkait berkomitmen untuk menutup setiap celah yang memungkinkan terjadinya aktivitas judi online demi melindungi masyarakat dari dampak negatifnya.