Radigfa Media

Data Terbaru! Sepeda Motor Menjadi Penyumbang Utama Kecelakaan Saat Arus Mudik Lebaran 2024

Radigfamedia.online - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengungkapkan data mengenai sejumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama masa arus mudik Lebaran tahun 2024. Mayoritas kecelakaan tersebut melibatkan pengguna sepeda motor.

Sejumlah pemudik bersepeda motor yang akan kembali ke Jakarta melintas di jalur Pantura WIdasari, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu 7 Mei 2022. Pada H+4 Lebaran, arus balik di ruas jalur Pantura terus mengalami peningkatan yang didominasi kendaraan roda dua. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

"Kami masih melihat sepeda motor menjadi pihak terbanyak yang terlibat dalam kecelakaan, mencapai 73%," ungkap Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan, kepada wartawan pada Jumat (12/4/2024).

Irjen Aan melanjutkan, "Disusul oleh kendaraan angkut orang atau bus sebesar 12%, kemudian angkutan barang 10%, dan mobil pribadi 2%. Sementara sisanya mencakup 3%."

Menurut data dari Korlantas, tercatat ribuan insiden kecelakaan, baik di jalan tol maupun di jalan arteri. Meskipun begitu, Irjen Aan menyatakan bahwa angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

"Dari sisi nasional, jumlah kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan dari 2.159 menjadi 1.835, menurun sebesar 15%," jelasnya.

Penurunan jumlah kecelakaan juga diikuti dengan penurunan jumlah korban jiwa. Pada tahun ini, tercatat 281 orang meninggal akibat kecelakaan.

"Iya, jumlah kematian juga mengalami penurunan sebesar 3%, dari 291 menjadi 281. Namun, untuk luka berat mengalami kenaikan sebesar 13%, dari 281 menjadi 317. Sedangkan luka ringan mengalami penurunan dari 3.036 menjadi 2.424. Perbandingan ini dengan masa arus mudik dan balik tahun lalu, 2023," tambah Irjen Aan.

Dari jenis kecelakaan, Irjen Aan menyebutkan bahwa tabrakan adu banteng menjadi yang paling banyak terjadi, dengan total 379 kasus.

"Dominasi jenis tabrakan masih yang depan-depan, mengalami penurunan sebesar 25% dengan total 433 kasus. Kemudian, tabrakan depan-belakang mencatat 379 kasus. Kecelakaan tunggal juga cukup tinggi," ungkapnya.

Irjen Aan menjelaskan bahwa kecelakaan depan-belakang, yang menunjukkan ketidakpatuhan dalam menjaga jarak, menduduki peringkat kedua. Sedangkan kecelakaan tunggal, yang kemungkinan disebabkan oleh kelelahan atau mikro tidur, mencapai 342 kasus.

Dari segi wilayah, kecelakaan paling banyak terjadi di Polda Jawa Timur, diikuti oleh Polda Jawa Tengah dan Polda Metro Jaya.

Sumber: detik.com
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak