Radigfamedia.online - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan keheranannya atas tersebarnya isu yang menudingnya berambisi merebut kursi ketua umum (ketum) partai politik setelah masa jabatannya sebagai presiden berakhir.
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi Baru Terbarukan (LIKE) di Indonesia Arena, Jakarta, Senin (18/9/2023).(Dok. Sekretariat Presiden)
Kabar terbaru menyebutkan bahwa Jokowi disebut-sebut tertarik untuk menjadi ketum dua partai besar, yakni PDIP dan Golkar, setelah masa jabatannya berakhir.
Jokowi telah memberikan berbagai respons terhadap isu tersebut. Pertama, dia memberikan jawaban yang berkelakar saat pertanyaan mengenai hal tersebut muncul. Saat ditanya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu (28/2/2024), Jokowi dengan santai menjawab bahwa ia setiap hari masuk ke Istana. Jawaban tersebut mengisyaratkan bahwa isu tersebut tidak perlu dipertimbangkan serius.
"Saya tiap hari masuk Istana," kata Jokowi kepada wartawan.
Kemudian, sebulan setelahnya, Jokowi kembali memberikan respons yang menggelitik. Ketika ditanya kembali mengenai isu tersebut di Pontianak pada Kamis (21/3), Jokowi dengan riang menjawab bahwa ia lebih memilih menjadi 'ketua' Indonesia saja. Respons tersebut diungkapkan sambil tertawa, menunjukkan bahwa Jokowi tidak memandang serius isu tersebut.
"Ha-ha-ha, saya sementara ini Ketua Indonesia saja, ha-ha-ha," jawab Jokowi, seperti dilihat di YouTube Sekretariat Presiden.
Belakangan, muncul pula isu bahwa Jokowi berencana mengambil alih PDIP, yang diungkapkan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Hasto awalnya menyebut bahwa Jokowi telah melakukan abuse of power dan berencana untuk mengambil alih kepemimpinan PDIP. Namun, Jokowi menanggapinya dengan bertanya balik, mengingat bahwa sebelumnya ia telah diisukan ingin merebut kursi ketum Golkar.
"Bukan Golkar?" kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/4).
Jokowi juga mengungkapkan keheranannya terhadap rumor-rumor yang beredar, mengingat bahwa isu tersebut muncul secara bergantian terkait partai yang ingin diambil alih. Dia menyatakan bahwa semua partai tidak seharusnya menjadi target ambisi, dan meminta agar pihak-pihak terkait tidak memunculkan rumor sembarangan.
"Katanya mau ngerebut Golkar, katanya mau ngerebut, masa semua mau direbutin semua, jangan seperti itu, jangan seperti itu," ujarnya.