Radigfa Media

Venus Aerospace Uji Coba Teknologi RDRE dalam Drone yang Nyaris Menyamai Kecepatan Cahaya!

Radigfamedia.online - Perusahaan teknologi penerbangan Venus Aerospace telah berhasil melakukan uji terbang perdana drone yang dilengkapi dengan mesin roket detonasi berputar (RDRE), teknologi yang dapat meningkatkan kecepatan pesawat hingga hampir menyamai kecepatan suara. Tujuan jangka panjang mereka adalah membangun jet komersial supercepat menggunakan teknologi inovatif ini.

Tampilan konsep drone tempur tanpa awak buatan Kelley Aerospace (photo/Dok. Kelley Aerospace)

Perusahaan teknologi penerbangan Venus Aerospace telah berhasil melakukan uji terbang perdana drone yang dilengkapi dengan mesin roket detonasi berputar (RDRE), teknologi yang dapat meningkatkan kecepatan pesawat hingga hampir menyamai kecepatan suara. Tujuan jangka panjang mereka adalah membangun jet komersial supercepat menggunakan teknologi inovatif ini.

Pada tanggal 24 Februari, Venus Aerospace melaksanakan uji terbang dengan menerbangkan drone berukuran 2,4 meter dan berat 136 kilogram ke ketinggian 3658 meter menggunakan pesawat Aero L-29 Delfín sebelum aktivasi RDRE. 

Uji terbang ini, sebagaimana dilaporkan oleh Live Science, mencatat pencapaian jarak 16 kilometer dengan kecepatan Mach 0,9 menggunakan 80% daya dorong RDRE yang tersedia. Keberhasilan penerbangan ini mengonfirmasi kinerja RDRE dan sistem penerbangan yang terintegrasi.

RDRE, berbeda dengan mesin roket konvensional, menggunakan gelombang detonasi berputar di dalam ruang annulus untuk menghasilkan dorongan. Teknologi ini, yang menggunakan hidrogen peroksida sebagai bahan bakar, memiliki efisiensi 15% lebih tinggi daripada mesin roket tradisional. 

Venus Aerospace melihat potensi bahwa pesawat yang ditenagai oleh RDRE dapat melakukan perjalanan lebih jauh dengan jumlah bahan bakar yang sama dengan mesin konvensional yang membakar bahan bakar pada tekanan konstan, bahkan memungkinkan efisiensi hingga 25% lebih tinggi dari teknologi saat ini.

Uji terbang ini juga membuka peluang untuk pengembangan penerbangan supersonik yang layak secara komersial. Venus Aerospace bermaksud untuk mengembangkan pesawat supersonik komersial yang dapat mencapai kecepatan Mach 9, jauh melampaui kemampuan pesawat Concorde dan prototipe Lockheed SR-72 yang sedang dikembangkan.

Namun, seperti halnya pesawat Concorde yang berisik saat lepas landas, penggunaan RDRE yang menghasilkan ledakan berulang-ulang akan membuat pesawat berbunyi sangat keras. Selain itu, siklus akselerasi yang cepat dan berulang dari ledakan tersebut dapat meningkatkan stres pada mesin dan struktur pesawat.

Selain kepentingan sipil, RDRE juga memiliki potensi untuk keperluan militer. Oleh karena itu, Venus Aerospace berkolaborasi dengan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) dan NASA dalam pengembangan teknologi ini. Perusahaan ini berencana untuk melanjutkan uji penerbangan RDRE menggunakan drone untuk menguji kemampuan teknologi ini lebih lanjut, termasuk mempertimbangkan pemasangan RDRE pada drone yang lebih besar untuk mencapai kecepatan hipersonik.

Sumber: detik.com

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak