Radigfamedia.online - A Hotel di Banjarmasin, sejak didirikan, telah menjadi saksi bisu dari sejumlah peristiwa bersejarah yang mendalam. Namun, yang paling mencolok adalah tragedi yang terjadi pada Jumat Kelabu tanggal 23 Mei 1997. Pada hari itu, Banjarmasin dilanda kerusuhan massal yang mengakibatkan bangunan-bangunan penting, pusat perbelanjaan, dan kendaraan menjadi sasaran amukan. Di tengah kekacauan itu, A Hotel, yang pada masa itu sering menjadi tempat menginap bagi artis dan pengunjung kota, tidak luput dari amukan tersebut.
 |
| Terkubur dalam Sejarah: A Hotel dan Jejak Misterius Tragedi Jumat Kelabu 1997 di Banjarmasin - Foto Net |
Kerusuhan tersebut menyebabkan beberapa gedung, termasuk A Hotel, terbakar hebat. Korban jiwa dan kerugian materiil yang dihasilkan dari peristiwa ini tak terhingga, menciptakan luka mendalam yang masih dirasakan oleh masyarakat hingga saat ini. Meskipun upaya penanganan dari aparat keamanan dilakukan, namun sulit untuk mengendalikan kondisi yang terlanjur meledak menjadi kekerasan massa.
Setelah peristiwa tragis itu, A Hotel mengalami masa-masa terbengkalai yang panjang. Terakhir kali difungsikan sebagai hotel pada tahun 2017, kemudian dibiarkan kosong tanpa perawatan yang memadai. Kondisinya yang memburuk seiring berjalannya waktu menambah aura misterius di sekitarnya. Kabar akan penemuan iklan yang mencantumkan A Hotel sebagai penginapan, meskipun tidak lagi beroperasi, menambah kesan mendalam tentang tempat ini dalam ingatan publik.
Selain sejarahnya yang tragis, A Hotel juga menjadi pusat cerita-cerita mistis di Banjarmasin. Beredar rumor bahwa bangunan ini dihantui oleh roh-roh dari korban-korban tragedi Jumat Kelabu, yang terjebak dan meninggal dalam kebakaran dahsyat di masa lalu. Kisah seorang pemuda yang mengalami pengalaman aneh ketika hendak menginap di sana, di mana petugas menyebut kamar penuh meskipun parkiran kosong, semakin menegaskan reputasi angker hotel ini.
Hingga kini, A Hotel tetap menjadi simbol dari tragedi Jumat Kelabu 1997 di Banjarmasin. Di balik kesan mistis yang menyelimutinya, bangunan ini juga mengingatkan masyarakat akan harga yang harus dibayar atas kekerasan dan kerusakan yang timbul akibat ketegangan sosial yang meluas.