Radigfa Media

Viral ! Video Mahasiswa UNM Protes Kebijakan Pembelian Almamater, Terlibat Cekcok dengan Oknum Dosen

Radigfamedia.online, Makassar – Seorang mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) bernama Dirga terlibat cekcok dengan seorang dosen terkait kebijakan kampus yang mewajibkan pembelian jaket almamater seharga Rp 250 ribu bagi mahasiswa baru. Insiden ini terjadi di Gedung Menara Phinisi UNM, Jalan AP Pettarani, pada Senin (8/7), dan viral di media sosial setelah terekam kamera.

Viral ! Mahasiswa UNM Protes Kebijakan Pembelian Almamater, Terlibat Cekcok dengan Oknum Dosen - Foto Istimewa 

Dilansir dari Detik, Menurut Dirga yang tergabung dalam aliansi mahasiswa UNM, insiden bermula saat mereka hendak berdialog dengan Rektor UNM, Prof Karta Jayadi, untuk membahas lima permasalahan di kampus. Salah satu isu utama yang mereka angkat adalah kewajiban pembelian jaket almamater. 

"Kami hanya ingin berdialog dengan baik-baik terkait beberapa masalah kampus, termasuk kebijakan pembelian almamater ini," jelas Dirga kepada detikSulsel, Selasa (9/7/2024).

Dirga juga menuturkan bahwa mereka ingin meminta kebijakan khusus bagi mahasiswa yang tidak mampu membeli almamater baru. Menurut kebijakan kampus, mahasiswa yang tidak membeli almamater tidak bisa mendaftarkan nomor induk mahasiswanya. 

"Kami hanya ingin meminta kebijakan bagi mahasiswa yang tidak mampu beli almamater baru, terutama jika mereka sudah memiliki almamater dari kakak atau saudara mereka," kata Dirga.

Namun, dialog tersebut berubah menjadi konfrontasi setelah seorang dosen menuduh Dirga sebagai provokator yang menghasut mahasiswa baru agar tidak membeli almamater.

"Saya dituduh provokator dan calo, lalu didorong oleh beberapa orang," ungkap Dirga. 

Masih dilansir dari Detik Rektor UNM, Prof Karta Jayadi, mengonfirmasi bahwa insiden terjadi saat mahasiswa baru antre untuk membeli jaket almamater. Ia menyayangkan tindakan mahasiswa senior yang memprovokasi mahasiswa baru di tengah antrean. 

"Saya kira semua mahasiswa baru harus membeli jaket almamater baru. Tidak pantas jika ada yang memprovokasi di tengah antrean," jelas Karta.

Karta juga menyampaikan bahwa situasi tersebut mungkin dipicu oleh komunikasi yang tidak kondusif, sehingga memicu reaksi emosional. 

"Mungkin situasi yang agak tidak kondusif. Dalam komunikasi yang tidak nyaman, siapa pun bisa tersulut emosi," tuturnya.

Insiden ini menyoroti pentingnya dialog yang konstruktif antara pihak kampus dan mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan. Dirga dan aliansi mahasiswa UNM berencana untuk melakukan konsolidasi lebih lanjut terkait perlakuan yang mereka terima dari pihak kampus.

Kejadian ini juga memicu berbagai reaksi di media sosial, dengan banyak yang mengecam tindakan dosen yang dinilai berlebihan. Pihak kampus diharapkan dapat menangani masalah ini dengan bijaksana dan mencari solusi terbaik bagi semua pihak yang terlibat.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak