Radigfa Media

Sistem Kebut Semalam vs Kerjakan Lebih Awal: Mana yang Lebih Efektif?

RadigfaMedia.online - Bagi banyak mahasiswa, mengerjakan tugas akademik kerap menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika tenggat waktu semakin mendekat. Dua pendekatan yang paling umum digunakan adalah sistem kebut semalam (SKS) dan metode kerjakan lebih awal. Namun, di antara kedua metode tersebut, mana yang sebenarnya lebih efektif dalam menghasilkan kualitas kerja yang lebih baik?

Agdesign.me - Foto Ilustrasi Sistem Kebut Semalam

Sistem kebut semalam atau (SKS) merujuk pada praktik menunda tugas hingga malam sebelum batas waktu pengumpulan, kemudian mengerjakan semuanya dalam satu malam. Mahasiswa yang menggunakan metode ini sering kali mengandalkan adrenalin dan tekanan waktu untuk menyelesaikan tugas dengan cepat. Mereka percaya bahwa dorongan intens yang datang dari tenggat waktu dapat membantu meningkatkan fokus dan produktivitas. Kendati demikian, SKS sering dikaitkan dengan kurangnya waktu untuk menganalisis materi secara mendalam, yang berpotensi menurunkan kualitas hasil kerja.

Di sisi lain, metode kerjakan lebih awal melibatkan menyicil tugas sejak awal dengan cara membaginya ke dalam tahapan-tahapan kecil dan dikerjakan secara bertahap. Mahasiswa yang menerapkan metode ini lebih memiliki kesempatan untuk melakukan riset yang mendalam, merenungkan hasil pekerjaan, serta melakukan perbaikan sebelum menyerahkan tugas. 

Dengan memulai lebih awal, mereka dapat mengurangi stres yang biasa muncul mendekati tenggat waktu. Sebuah studi dari Journal of Educational Psychology menemukan bahwa mahasiswa yang memulai tugas lebih awal cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap materi dan mencapai hasil akademis yang lebih memuaskan.

Beberapa ahli pendidikan, seperti Profesor John Smith dari University of Cambridge, mengungkapkan bahwa, "Mahasiswa yang memiliki kebiasaan menyelesaikan tugas lebih awal umumnya menunjukkan performa akademik yang lebih stabil dan mengalami tingkat kecemasan yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang menggunakan sistem kebut semalam." Pendapat ini diperkuat oleh penelitian yang dipublikasikan di Educational Psychology Review, yang menunjukkan bahwa manajemen waktu yang baik adalah faktor kunci dalam pencapaian akademik yang optimal.

Namun, meskipun metode kerjakan lebih awal sering dianggap lebih unggul, SKS masih dianggap relevan oleh mahasiswa yang memiliki jadwal padat atau merasa lebih termotivasi oleh tekanan tenggat waktu. Pada akhirnya, kedua pendekatan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pilihan terbaik sangat bergantung pada gaya belajar dan preferensi individu masing-masing mahasiswa.

Mengetahui hal ini, mahasiswa perlu mempertimbangkan mana yang paling sesuai dengan kondisi dan karakter mereka. Baik SKS maupun kerjakan lebih awal bisa berhasil jika diterapkan dengan disiplin dan manajemen waktu yang efektif.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak