Radigfa Media

Bangkai Kapal Titanic Semakin Hancur: Apa Penyebabnya?

Radigfa Innotech - Sejak tenggelam pada tahun 1912, bangkai kapal Titanic telah berada di dasar Samudra Atlantik Utara pada kedalaman sekitar 3.800 meter. Tidak mengherankan jika seiring berjalannya waktu, bangkai kapal ini semakin terkikis dan diprediksi akan runtuh sepenuhnya suatu hari nanti. Namun, kapan Titanic akan benar-benar hilang selamanya?

Butuh 73 Tahun, Hampir Seumur Hidup Manusia Untuk Dapat Menemukan Bangkai Kapal Titanic-- Sumber: Detik.com

Ekspedisi terbaru yang dilakukan oleh RMS Titanic Inc., sebuah perusahaan yang memiliki hak penyelamatan resmi atas bangkai kapal Titanic, mengungkapkan bahwa salah satu bagian pagar di dek depan, yang sebelumnya masih utuh, kini telah terlepas. Bagian ini sangat terkenal dan menjadi ikon, terutama karena popularitas film Titanic.

Bagian pagar sepanjang 4,5 meter tersebut kini tergeletak di dasar laut, di lokasi yang lebih rendah dari tempat semula. "Kami merasa kehilangan atas kerusakan yang tidak dapat dihindari pada kapal ini dan puing-puingnya," ujar perusahaan tersebut seperti yang dikutip dari CNN.

Timasina Ray, Direktur Koleksi di RMS Titanic Inc., menjelaskan, "Haluan Titanic ini sangat ikonik dalam budaya populer, dan bagian tersebut adalah yang pertama kali terlintas dalam pikiran ketika orang membicarakan bangkai Titanic. Sekarang, pemandangan itu tidak sama lagi. Ini adalah pengingat bahwa kerusakan pada bangkai Titanic terjadi setiap hari."

Pada ekspedisi sebelumnya pada tahun 2022 yang dilakukan oleh perusahaan pemetaan bawah laut, Magellan, pagar tersebut masih ada, yang berarti keruntuhannya terjadi dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Bangkai kapal Titanic secara bertahap memang akan mengalami keruntuhan total. Kapal ini menghadapi berbagai ancaman dari lingkungan bawah laut, termasuk korosi akibat garam laut, arus laut dalam, dan serangan jenis bakteri tertentu. Menurut Smithsonian Institution, bakteri yang disebut Halomonas titanicae secara perlahan menghancurkan struktur kapal.

Bakteri jenis ini pertama kali ditemukan pada tahun 2010 oleh Henrietta Mann, seorang peneliti dari Universitas Dalhousie. Bakteri tersebut menyebabkan terbentuknya struktur yang mirip dengan kristal karat, yang menggerogoti besi di kapal dan akan menyebabkan kehancuran total Titanic seiring waktu. Beberapa perkiraan menyebutkan bahwa bangkai kapal bisa hilang sepenuhnya paling cepat pada tahun 2030.

Bobot kapal yang sangat besar juga mempercepat kerusakan Titanic. Mann menjelaskan, "Jika salah satu tingkat kapal mengalami kerusakan, bagian tersebut akan runtuh ke tingkat di bawahnya, sehingga menyebabkan kerusakan berantai ke tingkat yang lebih rendah." Kerusakan ini terjadi secara bertahap, lapis demi lapis.

Meskipun Mann tidak dapat memastikan kapan Titanic akan hancur total, ia memperkirakan bangkai kapal ini bisa sepenuhnya lenyap dalam waktu sekitar 30 tahun. Saat ini, Titanic masih terlihat 'kokoh', meskipun sudah lebih dari satu abad terbaring di kedalaman laut yang gelap.

Untuk saat ini, bangkai Titanic tetap menjadi subjek eksplorasi yang menarik meskipun kondisinya terus memburuk dan mengarah pada kehancuran total.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak